Pemerintah siapkan PLTN untuk antisipasi krisis energi di Jawa

.

Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhiadi Ukrina. (AFP/ED JONES)

Upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) semakin menunjukkan keseriusan. Hal ini menjadi respons atas terbatasnya kapasitas energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat.

Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengungkapkan bahwa pasokan energi terbarukan di Pulau Jawa diperkirakan akan habis pada tahun 2038. Oleh karena itu, energi nuklir dipandang sebagai solusi potensial dalam menjaga ketahanan energi nasional. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pengembangan sistem penyimpanan energi seperti baterai skala nasional.

“Jika kita mengacu pada prediksi habisnya energi terbarukan di Jawa pada 2038, sementara pembangunan PLTN membutuhkan waktu sekitar satu dekade, maka persiapan harus dimulai sejak sekarang,” kata Eddy saat menghadiri acara di Jakarta.

Sejalan dengan hal itu, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Agus Puji Prasetyono, menyampaikan bahwa PLTN memiliki peran strategis dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan mencapai 8%. Ia menilai, meskipun energi terbarukan akan dioptimalkan, kapasitasnya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik masa depan.

Agus menjelaskan bahwa berdasarkan proyeksi tahun 2045, total kapasitas listrik dari energi terbarukan, batubara ramah lingkungan, gas, dan penyimpanan energi hanya mampu mencapai sekitar 1.548 TWh. 

Padahal, kebutuhan nasional diperkirakan mencapai 1.700 TWh. Artinya, tanpa kontribusi energi nuklir, kekurangan pasokan listrik berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jika pada 2045 kita bisa menghadirkan kapasitas listrik dari PLTN sebesar 18 GW, maka kontribusinya dapat mencapai sekitar 158 TWh. Ini akan sangat membantu dalam menutupi defisit energi dan mendorong kemajuan ekonomi,” ujarnya.

Dengan demikian, energi nuklir diharapkan menjadi bagian penting dalam bauran energi nasional untuk memastikan keberlanjutan dan kemandirian energi Indonesia di masa depan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama